Panti Asuhan Baitul Qowwam

Baitul Qowwam News

 

Menjadi ‘berdaya’ dan itulah kata kunci yang menjadi nilai utama  panti  Baitul Qowwam yakni ybertujuan untuk membangun kepribadian anak agar memiliki  integritas (akhalqul karimah), kemandirian, solidaritas, dan ketekunan.

Program-Program pada BQ diorientasikan untuk mendukung misi utamanya, ialah pemberdayaan, yang mencakup pada pemberdayaan: character building, enterpreunership, dan academic achievement.

Enterpreunership dilakukan dengan pembelajaran praktek berbagai bentuk bidang usaha. Salah satunya adalah Pemijahan ikan lele Mutiara dengan hasil yang dapat dijual dan sebagian dibesarkan untuk keperluan konsumsi dilakukan di kompleks asrama.  Kegiatan ini bekerjasama dengan kelompok ikan Mino Mulyo Plumbon Kidul Mororejo Tempel Sleman.

Program ini adalah sebagai sarana pembelajaran bagi santri sekaligus sebagai usaha yang dapat dikembangkan di dalam manajemen panti asuhan.

Menurut Muhtarom pengasuh Panti Baitul Qowwam, “ program ini adalah salahsatu rintisan usaha dari kami , memanfaatkan SDM dan SDA yang ada yaitu kegiatan pembenihan lele dengan indukan jenis mutiara yang berserifikat  BALAI PTPB , dengan harapan selain mengenalkan pada anak-anak dunia perikanan atau usaha, tentunya kami juga berharap benih dari kami  berkwalitas baik ,sehingga dalam tahap pembesaran nanti meminimalisir kerugian”.

Tidak berhenti sampai disitu, “ Kedepan kami juga memiliki cita-cita untuk mengembangkan usaha pada sektor lain diantaranya memiliki koperasi dagang, usaha perkebunan buah atau pertanian , usaha konveksi dan usaha lainya  dan semoga Allah memberikan Ridho dan kemudahan kepada kami Panti Asuhan Baitul Qowwam”  tandas Muhtarom.

Panti asuhan memiliki potensi sebagai salah satu penggerak kekuatan ekonomi rakyat. Karena itu, melatih para santri mengenai kewirausahaan akan meningkatkan kompetensi ,secara khusus kewirausahaan budidaya perikanan disebutnya mampu menyiapkan sumber protein bagi lingkungan pondok serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan yang harapannya menular ke masyarakat untuk kesejahteraan bersama.

Adapun Keunggulan nya adalah ; Laju pertumbuhan tinggi: 10-40% lebih tinggi daripada benih-benih lain, Lama pemeliharaan singkat: lama pembesaran benih tebar berukuran 5-7 cm atau 7-9 cm dengan padat tebar 100 ekor/m2 berkisar 40-50 hari, sedangkan pada padat tebar 200-300 ekor/m2 berkisar 60-80 hari, Keseragaman ukuran relatif tinggi: tahap produksi benih diperoleh 80-90% benih siap jual dan pemanenan pertama pada tahap pembesaran tanpa sortir diperoleh ikan lele ukuran konsumsi sebanyak 70-80%,Rasio konversi pakan (FCR = Feed Conversion Ratio) relatif rendah: 0,6-0,8 pada pendederan dan 0,8-1,0 pada pembesaran,Daya tahan terhadap penyakit relatif tinggi: sintasan (SR = Survival Rate) pendederan benih berkisar 60-70% pada infeksi bakteri Aeromonas hydrophila (tanpa antibiotik), Toleransi lingkungan relatif tinggi: suhu 15-35 oC, pH 5-10, amoniak <3 mg/L, nitrit < 0,3 mg/L, salinitas 0-10 ‰ dan Produktivitas relatif tinggi: produktivitas pada tahap pembesaran 20-70% lebih tinggi daripada benih-benih strain lain. Sebagai dilansir dari https://bppisukamandi.kkp.go.id/komoditas/produk-rilis/ikan-lele-mutiara/

Budidaya lele mutiara memiliki prospek bisnis yang menjanjikan. Pasalnya, sejak pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia, lele dumbo menjadi primadona di industri ikan konsumsi.

Ikan Lele MUTIARA sendiri berasal dari kata “mutu tinggi tiada tara”, yang dibentuk dari gabungan persilangan strain ikan lele Mesir, Paiton, Sangkuriang dan Dumbo yang diseleksi selama 3 generasi pada karakter pertumbuhan. Ikan lele mutiara ini dilepaskan ke masyarakat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 7/KEPMEN-KP/2015.

 

ARH

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *