Baitul Qowwam,
Di Panti Asuhan Baitul Qowwam sejak awal berdirinya 11 tahun yang lalu, secara rutin dilakukan kajian keilmuan dan pendalaman pemahaman Islam yang langsung diasuh oleh pimpinan Panti Baitul Qowwam H. Agus Triyanta yang dilakukan setiap Malam Selasa dengan berbagai materi yang dikemas dan disampaikan secara menarik.
Kali ini berdasarkan catatan dan pemahaman dari salah satu santri isi kajiannya terangkai sebagai berikut yakni membahas tentang “Keajaiban Niat “ yang dirangkum oleh Arkan Nurudin N sebagai berikut :
Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Umar bin Khattab RA, Nabi Muhammad SAW bersabda hanyasanya ( dalam bahasa arab untuk membatasi bahwa ) hanya setiap perbuatan dengan niatnya. ” hanyasanya setiap perbuatan dengan niatnya “, dapat dimaknai dengan bahwa setiap perbuatan bergantung niat bisa juga dimaknai setiap perbuatan harus dengan niat.
Bbedanya adalah yang pertama perbuatan bergantung niat perbuatan dinilai bagus, buruk, jelek, baik bergantung niat contoh : orang tidur dengan niat agar sehat bisa belajar dengan baik dan giat akan bermakna pahala, sedang orang yang tidur diniatkan karena malas melakukan suatu hal seperti belajar dan beribadah akan bernilai buruk. poin yang kedua setiap perbuatan itu tidak ada pilihan lain selain dibersamai dengan niat atau harus dengan niat.
Setiap perbuatan diperbolehkan atau dibolehkan kalau dengan niat jadi perbuatan tanpa niat itu bukan perbuatan, misal seseorang berjalan lalu ditanyai niatnya lalu dijawab hanya jalan saja sampai situ ngikutin kaki dan itu tidak bisa disebut perbuatan kecuali diniatkan seperti untuk olahraga.
Seseorang melakukan sesuatu tanpa niat itu seperti hewan yang bergerak tanpa niatan seperti ayam yang hanya mondar mandir saja. seperti perkataan bijak seorang ulama ” tidurnya orang pintar lebih baik dari ibadahnya orang bodoh ” orang yang pintar akan tidur untuk hal yang benar dan dengan cara yang benar sedang orang bodoh akan beribadah tanpa tahu cara beribadah, bahkan tidur dengan niat yang benar akan bernilai ibadah dan setiap perbuatan dinilai pahala dan dosanya bergantung niatnya. Niat lebih penting dari amalnya maksudnya seseorang berniat memberikan uangnya untuk sedekah tetapi tidak jadi karena malah terpakai untuk kebutuhan maka sudah tercatat pahala sedekahnya.
Niat bisa memberikan energi pada orang sudah berniat misal seseorang sudah berniat untuk mendaki gunung maka ia akan kuat mendaki gunung karena bersungguh sungguh, maka ketika seseorang tidak berhasil dalam melakukan sesuatu kadang karena niatnya yang lemah karena itu ketika melakukan sesuatu maka niatkan dengan hal yang benar dan ketika melakukan sesuatu maka niatkan dengan kuat
Runtut sekali catatannya, hampir menyeluruh seperti kajiannya,,,semoga barokah ilmu serta hidupmu naaaakkk