Sleman, Baitulqowwamnews
Panti Baitul Qowwam Plumbon Mororejo Tempel setelah di akhir Syawal 1445 H kemarin menggelaran Syawalan dan halal bil halal relawan dan pengurus, maka dicanangkan untuk melakukan kajian rutin setiap Sabtu pagi yang dibuka untuk masyarakat umum di sekitar panti.
Hal ini sebagai lanjutan dari kajian seperti ini telah berlangsung kurang lebih sejak 12 tahun yang lalu, di awal berdirinya Baitul Qowwam yang dilakukan secara rutin untuk menjadi bekal dan menanamkan nilai keislaman kepada para santri dan berdasarkan permintaan dari masyarakat sekitar untuk turut menuntut ilmu, tholabul ilmu.
Menanggapi ini pengurus serta pimpinan Baitul Qowwam setelah mendapatkan berbagai masukan akhirnya menggelar kajian perdana pada Sabtu 11 Mei 2024 bertempat di aula panti Asuhan Baitul Qowwam dengan mengkaji Kitab Ihya Ulumudin ( Versi Tashkhikh ) atau Al-Ihya merupakan kitab yang membahas tentang kaidah dan prinsip dalam menyucikan jiwa (Tazkiyatun Nafs) yang membahas perihal penyakit hati, pengobatannya, dan mendidik hati. Kitab ini merupakan karya yang paling terkenal dari Imam Al-Ghazali.
Nama lengkap Imam Al-Ghazali adalah Abu Hamid Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali Ath-Thusi An-Naysaburi Al-Faqih Ash-Shufi Asy-Syafi‟i Al-Asy‟ari. Ia mendapat gelar al-Hujjah al-Islam Zaynuddin al-Thusi.
Kajian ini disampaikan oleh Ustadz H. Agus Triyanta MA, MH, Ph.D – Pimpinan Panti Asuhan Baitul Qowwam secara rutin Insya Allah tiap Sabtu pagi dari jam 06.00 – 07.00 WIB, adapun pada bagian pertama dengan mengangkat pasal / tema sebagaimana urutan dalam kitab Ihya yakni mengenai Keutamaan Ilmu dan Belajar.
“ Pada kesempatan kajian pertama ini, Alhamdulillah hadir sekitar 50 masyarakat baik dari Bapak-bapak dan Ibu sekitar panti yang berbaur bersama dengan sekitar 48 pengurus dan santri Baitul Qowwam dalam suasana yang bersemangat dalam mencari ilmu” tutur Aris Eko P dalah satu pengurus Panti Asuhan Baitul Qowwam.
Harapannya kedepan istiqomah dalam tolabul ilmu ini bisa tetap terjaga dan menjadi jalan ridho Allah dalam setiap langkah dan tarikan nafas semua yang hadir. Harapannya agar gaung dan resonansi seruan kebaikan ini semakin banyak yang bisa menyimak, khususnya untuk para santri, alumni dan pengurus Baitul Qowwam dan masyarakat pada umumnya.